Total Tayangan Halaman

Senin, 08 November 2010

Macam-macam Batuk

Mengenal Batuk Secara Sempit
Mengenal Macam-Macam Batuk
Batuk bukan penyakit, tapi gejala.Banyak penyakit yang  gejalanya diawali batuk. Dokter dalam menentukan penyakit, tidak hanya batuk saja sebagai instrumen diagnosa, tapi ada tarikan nafas yang diperiksa dengan stetoskop, pemeriksaan darah dan foto rontgen.
Macam - macam batuk :
1.   Batuk Infeksi
Batuk berdahak, jumlah dahak yang dihasilkan sangat banyak, sehigga menyumbat saluran pernafas
an. Warna dahak kuning hijau. Bila tidak diobati akan memperparah infeksi saluran pernafasan, dan
nasaf penderita menjadi sesak.
2.   Batuk Kering
Batuk ini tidak mengeluarkan dahak. Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya 
batuk. Penyakit influensa biasanya diawali dengan batuk, kadang disertai pilek, demam.
Batuk ini harus diobati karena mengganggu kenyamanan tidur,perut nyeri, muntah, bahkan bila
batuknya keras akan dapat memecahkan pembuluh darah pada mata. Ini terlihat pada bagian
putih mata yang nampak bercak darah.
3.   Batuk yang khas
- Batuk rejan, batuknya bisa berlangsung 100 hari. Bisa menyebabkan pita suara radang dan suara 
parau.
- Batuk penyakit TBC, berlangsung berbulan-bulan, kecil-kecil, timbul sekali-sekali, kadang seperti
hanya berdehem. Pada TBC batuk bisa disertai bercak darah segar.
- Batuk karena asma, sehabis serangan asma lendir banyak dihasilkan. Lendir inilah yang merangsang
timbulnya batuk.
- Batuk karena penyakit jantung lemah, darah yang terbendung di paru-paru, menjadikan paru-paru
menjadi basah. Kondisi basah pada paru-paru ini yang merangsang timbulnya batuk.
- Batuk karena gugup, pikiran tidak tenang, ketakutan. Kondisi tersebut bisa mendadak timbul 
batuk. Batuk seperti ini akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan.
- Batuk karena kanker paru-paru yang menahun tidak sembuh. Batuknya tidak tentu. Bila kerusakan
paru-paru semakin luas, batuk semakin tambah.
- Batuk karena kemasukan benda asing, pada saat saluran pernafasan berusaha mengeluarkan benda
asing maka akan menimbulkan batuk
Batuk Bisa Juga Kita Golongkan
Ada dua jenis batuk yaitu:
Batuk Ringan
      Batuk sebenarnya bukan merupakan penyakit tersendiri, tetapi biasanya merupakan  gejala yang terdapat pada berbagai penyakit tenggorokan, paru-paru atau saluran pipa udara (bronchus), peyakit TBC, penyakit paru-paru disertai batuk, penyakit radang tonsil, influensa yang juga disertai batuk. Maka untuk  mengobati penyakit batuk agar dapat sembuh dengan sesungguhnya  perlu diketahui lebih dulu  tentang penyakit lainnya  yang menjadi  penyebab batuk tersebut. Tetapi apabila  bukan  disebabkan  oleh penyakit lain  yang serius  maka  biasanya  karena  kerongkongan  gatal,  merokok,  makan gula-gula dan makanan yang  berminyak (goreng-gorengan). Karena perubahan udara yang dingin dan lembab, karena masuk angin sehingga terjadi salesma, ini semua sering menjadi  penyebab batuk. Batuk yang seperti ini disebut dengan batuk ringan.
Batuk Rejan
      Batuk rejan (kinkhoest) atau sering  disebut batuk 100 hari  ini pada umumnya menyerang pada anak-anak dan balita, tetapi kadang-kadang  juga menyerang orang tua. Penyakit ini dapat menular,  tetapi setelah satu kali tertular seseorang akan menjadi kebal. Penularan penyakit ini dapat melalui udara/pernapasan, oleh karena itu  jika ada  yang terserang  penyakit ini, hendaknya menjauhkan anak-anak darinya.. Lebih-lebih pada waktu penderita  baru mendapat serangan. Batuk ini disebabkan oleh infeksi dari Bordetella pertusis.
      Pada awalnya penyakit ini hanya kelihatan  seperti batuk pilek biasa, tapi lama kelamaan  frekuensi batuknya menjadi lebih sering. Pada waktu batuk  atau ketika terjangkit, seorang abak wajahnya akan  akan kelihatan merah, urat-urat bagian  leher  dan kepala menonjol. Kadang-kadang disertai  muntah-muntah  kalau  dahak yang ada dikerongkongan tidak dapat dikeluarkan, anak tersebut akan kelihatan susah atau sesak napas  dan mengeluarkan suara “ngik-ngikâ€
, kelopak mata kelihatan membengkak,  dan  juga pada waktu batuk  ada yang sampai mengeluarkan darah. Penyakit ini  akan lebih berbahaya  kalau komplikasi  dengan Broncho Pneumonia/Bronchitis (radang saluran paru-paru).



Mencakup Batuk Secara Luas

Batuk merupakan salah satu gejala yang paling sering ditemukan pada anak, dan merupakan keluhan yang seringkali menyebabkan orang tua membawa anak mereka ke dokter.
Batuk merupakan gejala dari sebagian besar infeksi pernapasan. Infeksi pernapasan meliputi:
  • Infeksi pernapasan atas, seperti pilek (dikenal juga sebagai common colds, hidung beringus, nasofaringitis akut atau faringorinitis akut.)
  • Infeksi pernapasan bawah, seperti pneumonia, bronkitis, bronkiolitis.
Kadang-kadang batuk terdengar hebat. Namun demikian, biasanya batuk bukan merupakan gejala yang membahayakan. Sebenarnya batuk merupakan suatu refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalan napas. Namun demikian, batuk dapat menjadi alasan untuk berkunjung ke dokter. Kita perlu mengenal jenis-jenis batuk, agar kita tahu bagaimana menanganinya dan mengetahui pula kapan sebaiknya kita meminta bantuan medis.

Jenis-jenis batuk dan Apa Maknanya

1. Batuk "Menggonggong"
Batuk seperti ini biasanya disebabkan oleh croup, yaitu suatu peradangan pada larings dan trakea yang dicetuskan oleh alergi, perubahan suhu di malam hari, atau yang paling sering adalah infeksi pernapasan atas akibat virus. Pada anak kecil, saluran napas yang kecil akan semakin menyempit ketika mengalami peradangan. Pita suara pun akan membengkak sehingga anak mengalami kesulitan bernapas. Anak usia kurang dari 3 tahun paling sering menderita croup. Croup dapat muncul mendadak di tengah malam, sehingga orang tua pun khawatir. Walaupun kebanyakan kasus dapat ditangani di rumah, apabila anak dicurigai mengalami croup, hubungilah dokter untuk mendiskusikan kondisinya.

2. Batuk Rejan (" Whooping Cough)
Bunyi "whoop" adalah bunyi yang terjadi setelah batuk, yaitu pada saat anak tersebut berusaha menarik napas dalam setelah batuk terus-menerus selama berberapa kali. Jika anak mengeluarkan bunyi "whoop" (yang terdengar seperti "hoop") setelah batuk terus-menerus sebanyak beberapa kali, kemungkinan besar ada gejala pertusis (batuk rejan) -terutama jika anak anda belum menerima vaksinasi difteri/tetanus/pertusis (DTP/DTaP).
Di lain pihak, bayi yang menderita pertusis biasanya tidak mengeluarkan bunyi "whoop" setelah episode batuk yang panjang, tetapi bayi seperti ini dapat kekurangan oksigen atau bahkan berhenti napas karena penyakit ini. Pada bayi dan anak yang masih sangat kecil, pertusis dapat
mematikan. Oleh karena itu, segera hubungi dokter.

3. Batuk dengan Mengi
Batuk yang disertai bunyi mengi saat anak mengeluarkan udara napas, ini mungkin menandakan adanya suatu "sumbatan" di jalan napas bawah. Sumbatan ini dapat disebabkan oleh pembengkakan akibat infeksi pernapasan (seperti bronkiolitis atau pneumonia), asma, atau akibat adanya suatu yang tersangkut di jalan napas.Pada keadaan seperti ini, hubungilah dokter, kecuali kalau anak anda sudah sering mengalami masalah ini dan anda telah mempunyai obat, seperti inhaler atau nebulizer, disertai dengan petunjuk penggunaan obat tersebut untuk menangani asma di rumah. Apabila anak tidak membaik dengan pengobatan tersebut,hubungi dokter.

4. Stridor
Berbeda dengan mengi, stridor merupakan suara napas yang berisik dan kasar yang terdengar pada saat anak menghirup napas. Jika terdengar stridor, segera hubungi dokter.
Stridor, paling sering disebabkan oleh pembengkakan di jalan napas atas, biasanya akibat croup karena virus. Namun, kadang-kadang dapat juga timbul akibat adanya benda asing yang menyumbat jalan napas atau akibat infeksi yang lebih berat yaitu epiglotitis. Epiglotitis rnerupakan keadaan yang mengancam jiwa, dimana epiglotis mengalami pembengkakan dan menutupi aliran udara ke paru. Penyebab pembengkakan epiglotis yang paling sering adalah adalah infeksi bakteri Haemophilus influenzae tipe B (Hib). Namun, epiglotitis dapat juga timbul karena penyebab lain seperti luka bakar karena air panas, cedera di tenggorokan, dan berbagai infeksi virus dan bakteri.

5. Batuk Mendadak
jika anak batuk secara tiba-tiba, mungkin anak tersedak makanan atau minuman masuk "jalur yang salah" yaitu ke saluran napas atau ada sesuatu (misalnya potongan makanan, muntahan, atau mungkin mainan atau uang logam) yang tersangkut di tenggorokannya atau jalan napasnya. Batuk membantu membersihkan dan membebaskan jalan napas dari sumbatan tersebut.
Batuk dapat berlangsung hingga semenit atau hanya sebentar saja diakibatkan tenggorokan atau jalan napasnya teriritasi. Akan tetapi, jika batuk tidak kinjung reda atau justru menjadi sulit bernapas, hubungi dokter. Jangan coba-coba membersihkan tenggorokannya dengan jari anda karena tindakan ini justru dapat mendorong sumbatan yang ada semakin jauh ke bawah ke pipa udara.

6. Batuk Malam Hari
Banyak batuk yang memburuk pada malam hari. Hal ini karena pada saat anak berbaring di tempat tidur, sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan dan menimbulkan iritasi. Keadaan ini umumnya tidak mengkhawatirkan kecuali bila sampai mengganggu tidur si anak.
Asma juga dapat mencetuskan batuk malam hari karena jalan napas kita cenderung lebih sensitif dan menjadi lebih mudah teriritasi pada malam hari.

7. Batuk Siang Hari
Biasanya ditimbulkan oleh alergi, asma, pilek (colds), flu, dan infeksi pernapasan lainnya. Udara dingin atau aktivitas dapat memperberat batuk, dan batuk ini seringkali membaik pada malam hari atau pada saat anak beristirahat. Pada keadaan ini, sebaiknya AC tidak dinyalakan, tidak ada binatang piaraan atau asap, yang menyebabkan anak batuk.

8. Batuk disertai Pilek (Colds)
Kebanyakan pilek (colds) disertai dengan batuk. Oleh karena itu, dapat dimengerti jika saat anak anda pilek, ia juga mengalami batuk (kering atau berdahak). Batuk ini biasanya berlangsung selama 1 minggu ketika gejala pilek (colds) lainnya telah mereda.

9. Batuk dengan Demam
Jika anak batuk, dengan demam yang tidak tinggi dan hidung beringus, kemungkinannya adalah ia menderita pilek (colds) biasa. Di lain pihak, batuk yang disertai 39 derajat Celcius atau lebih tinggi dimana anak tampak lesu dan napasnya cepat, pikirkan kemungkinan pneumonia. Pada kasus ini, hubungi dokter sesegera mungkin.

10. Batuk dengan Muntah
Batuk yang berat pada anak seringkali merangsang refleks muntah. Biasanya, hal ini tidak membahayakan kecuali jika muntah berkelanjutan. Anak yang batuk dengan pilek (colds)/ flu atau asma, bisa muntah apabila lendir mengalir ke lambung dan menyebabkan mual. Perlu diingat, keadaan ini dapat merupakan hal yang biasa dan tidak berbahaya.

3 tahun - 4 tahun
20-30
5 tahun - 9 tahun
15-30
10 tahun atau lebih
15-30

Selain menghitung laju napas, anda dapat juga memperhatikan kepala dan dada anak. Bila anak cenderung menengadahkan kepala (ke belakang), hal ini menunjukkan adanya kesulitan napas pada anak. Disamping itu, dapat pula ditemukan cekungan di di bawah leher, di sela iga dan di atas ulu hati yang menunjukkan anak berusaha menggunakan otot bantu napas untuk memudahkannya bernapas. Perhatikan juga adanya napas cuping hidung yang menandakan kesulitan bernapas pada anak.

Penanganan Profesional
Salah satu cara terbaik untuk mendiagnosis batuk adalah dengan mendengar. Dokter akan menentukan cara penanganannya antara lain berdasarkan bunyi batuknya. Karena sebagian besar penyakit pernapasan disebabkan oleh virus, dokter tidak perlu meresepkan antibiotika pada banyak kasus batuk. Antibiotika tidak digunakan untuk pencegahan. Antibiotika dapat digunakan untuk "mengobati" infeksi bakteri tetapi antibiotika tidak mempunyai efek terhadap virus.

Pada common colds, antibiotika tidak diperlukan karena karena antibiotika tidak mempercepat penyembuhan dan tidak mencegah komplikasi. Jika dicurigai pneumonia atau infeksi bakteria lainnya, dokter mungkin akan meresepkan antibiotika. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resisten) terhadap antibiotika. Resistensi ini merupakan masalah berat yang mengkhawatirkan seluruh dunia dan dapat menimbulkan penyakit yang serius dan kematian. Untuk mencegah resistensi ini, maka hal-hal yang perlu dilakukan antara lain adalah jangan meminta antibiotika pada dokter jika anda/anak anda mengalami pilek (colds). Di lain pihak, jika anda mendapat antibiotika untuk infeksi bakteri, gunakan sesuai petunjuk dokter; jangan berbagi antibiotika dengan orang lain.

Pada umumnya, obat-obat batuk tidak diperlukan. Obat-obat ini, baik yang diresepkan atau yang dijua! bebas, mungkin mempunyai efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan dapat berbahaya bag! bay! dan anak kecil. Biasanya yang paling baik ialah dengan membiarkan perjalanan penyakitnya, hingga penyakit itu sembuh dengan sendirinya.

Pneumonia, pertusis, RSV, dan kasus croup yang berat, mungkin perlu rawat inap di rumah sakit. Biasanya hal ini diperlukan hanya untuk pemantauan ketat dan untuk memastikan kecukupan asupan cairan. Kadang-kadang, jika anak mengalami kesulitan bernapas, diberikan oksigen.

Penanganan di Rumah
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membuat anak lebih nyaman saat ia sedang batuk. Namun, konsultasi ke dokter tetap diperlukan pada keadaan-keadaan seperti yang telah dijelaskan di atas.
  • Jika anak menderita asma, pastikan bahwa anda telah menerima petunjuk penanganan asma dari dokter anak. Pantau perkembangan anak dengan seksama selama serangan asma dan berikan obat-obat asma sesuai petunjuk dokter.
  • Jika anak-hidungnya tersumbat, bersihkan hidungnya sebelum memberikan makanannya. Untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung dapat digunakan tetes hidung yang mengandung garam fisiologis (NaCI 0,9%) sebanyak 2 tetes pada masing-masing hidung 15- 20 menit sebelum makan. Tetes hidung NaCI 0,9% tidak memiliki efek samping. Jangan gunakan tetes hidung yang mengandung obat lain, karena obat tersebut dapat diserap dalam jumlah yang berlebihan.

    Cara lain untuk membersihkan lendir yang menyumbat hidung yaitu dengan alat hisap yang terbuat dari karet. Jangan lupa untuk memencet alat tersebut terlebih dahulu, kemudian ujung karet dimasukkan ke satu lubang hidung, lalu perlahan keluarkan dan lepaskan pencetan pada alat tersebut. Cara ini akan mengeluarkan lendir yang menyumbat hidung dan memudahkan anak bernapas kembali. Teknik ini lebih mudah dilakukan pada bayi berusia kurang dari 6 bulan. Anak yang lebih besar mungkin akan menolak cara ini. Penggunaan garam fisiologis lebih dianjurkan daripada cara ini karena alat hisap tidak mudah didapatkan dan penghisapan yang tidak hati-hati dapat menyakitkan.
  • Jika anak anda mengalami colds, beristirahatlah di rumah. Hal ini akan membantu penyembuhannya dan menghindarkan penularan pada orang lain. Ingat, cuci tangan merupakan hal yang penting untuk mencegah penularan.
  • Jika anak terbangun pada malam hari dengan batuk seperti menggonggong", bawa anak ke kamar mandi,. tutup pintu, dan putar keran shower air hangat selama beberapa menit hingga memenuhi bathtub. Jika tidak ada shower air hangat, anda dapat memasukkan air panas ke dalam ember dan biarkan ruangan menjadi penuh uap. Duduklah bersama anak di lantai kamar mandi selama sekitar 20 menit. Uap air akan membantu anak bernapas lebih mudah. Bacakanlah buku cerita supaya anak merasa nyaman.
  • Jaga agar lingkungan tetap lembab (AC justru membuat ruangan menjadi kering).
  • Minuman dingin seperti jus dapat memberi rasa nyaman. Hindari minuman bersoda atau minuman asam karena dapat merangsang saluran cerna.
  • Jangan berikan anak (terutama bayi dan anak kecil) obat-obat batuk yang dijual bebas tanpa petunjuk khusus dari dokter. Kebanyakan obat-obat ini menekan batuk sehingga dapat membahayakan anak. Batuk tidak boleh ditekan karena batuk justru membantu mengeluarkan sekret/kotoran yang kadang-kadang timbul pada penyakit pernapasan. Pada beberapa keadaan, obat-obat ini bahkan menimbulkan efek samping yang berbahaya bila diberikan pada bayi dan anak yang masih sangat kecil. Selain itu, pedoman dosis obat-obat yang dijual bebas untuk anak seringkali berdasarkan pedoman dosis untuk dewasa (bukan diformulasi khusus untuk bayi), jadi obat tersebut mungkin tidak bekerja secara tepat seperti yang diinginkan.

Kesimpulan
Batuk merupakan gejala yang paling sering ditemukan pada anak. Meskipun kadang-kadang batuk terdengar berat, batuk umumnya tidak berbahaya dan dapat ditangani di rumah. Batuk merupakan suatu refleks tubuh untuk membantu membersihkan jalan napas kita. Ingat, batuk merupakan gejala dan bukan penyakit. Jika anak batuk, harus dipikirkan apa yang menjadi penyebabnya. Oleh karena itu, kita perlu mengenal jenis-jenis batuk agar kita tahu bagaimana menanganinya dan kapan harus menghubungi dokter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar